Jelang Ramadhan, Harga Sembako Diprediksi Naik

oleh -77 Dilihat
oleh

Serang, – Sejumlah barang kebutuhan pokok di Kota Serang menjelang Ramadhan dan Idul Fitri diprediksi akan mengalami kenaikan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Prediksi kenaikan itu disebabkan oleh stok kebutuhan yang sampai saat ini masih terbatas, sementara permintaan pasar mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan, kalau mengikuti tren tahun kemarin, banyak masyarakat yang menyetok sembako untuk buka dan sahur.

“Karena hal itu kemudian berdampak pada stok di pasaran menjadi terbatas, sementara permintaan terus meningkat,” katanya saat dihubungi, Selasa (29/3/2022).

Meski begitu, ia mengaku harga sembako saat ini masih relatif stabil, dan ketersediaan juga diyakini akan mencukupi. Bahkan Pasar Induk Rau (PIR) masih mensuplai untuk daerah-daerah lain di Provinsi Banten.

“Seperti cabe, kemudian gula itu masih relatif stabil di harga Rp14 ribu, jadi masih stabil,” ujarnya.

Wasis menambahkan, pihaknya akan terus melakukan upaya pengendalian terhadap sembako yang ada di Kota Serang.

. Namun bila mengalami kelangkaan dan harga sembako meroket, maka pihaknya akan meminta bantuan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Serang.

“Mudah-mudahan kenaikannya tidak terlalu mencolok, kalau tinggi nanti minta DKPPP, untuk cek suplai bahan pokok, dari daerah sendiri atau daerah lain,” terangnya.

Wasis mengaku, hingga saat ini pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang terus memonitor ketersediaan minyak goreng curah. Sebab ketersediaan di dua agen besar di Kota Serang masih kosong.

“Yang buat masyarakat kesulitan, yakni ketersediaan minyak curah, kami cek di agen besar sampai hari ini juga masih kosong,” katanya.

Minimnya ketersediaan minyak curah akan berdampak pada tingginya harga minyak curah. Sehingga banyak ditemukan yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu. “Wajar saja banyak yang menjual diharga Rp16 ribu, dan untuk yang premium dijual mulai Rp24 ribu,” ungkapnya.

Dikatakan Wasis, pihaknya tidak mengetahui akan sampai kapan permasalahan minyak goreng, pasalnya ini menjadi masalah nasional.

Namun pihaknya juga akan terus berupaya berhubungan dengan distributor besar untuk segera menurunkan pasokan.

“Minyak goreng curah ini disubsidi oleh pemerintah, tapi apakah subsidinya berlangsung aman atau lancar ke perusahaan minyak goreng kita tidak tahu, tapi faktanya minyak goreng langka,” jelasnya.(loet)