Imbas Corona, Harga Jahe Merah di Serang Melonjak Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram

oleh -70 Dilihat
oleh

SERANG, PILARBANTEN.COM – Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dari unsur Polres Serang bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Muspika Kecamatan Ciruas dan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional.

Sidak tersebut dilaksanakan di pasar tradisional di Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.
Sidak Tim Satgas Pangan ke pasar tradisional bertujuan untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman dan memantau harganya pasca merebaknya wabah virus corona atau COVID-19.

“Dari pengecekan yang dilakukan, saat ini ketersediaan sembako dan kebutuhan pokok lainnya masih aman,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono disela-sela sidak di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Rabu (18/3/2020).

Dikatakan Kapolres, dalam sidak beberapa komoditas seperti rempah-rempah dan bumbu dapur seperti jahe, kunyit mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga cukup signifikan terjadi pada jahe kuning/gajah dan jahe merah.
Untuk harga jahe kuning saat ini Rp 65.000 yang sebelumnya hanya Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga jahe merah naik dari Rp40.000 naik ke harga Rp 100.000 per kilogram. Padahal, beberapa hari sebelumnya harga jahe merah hanya tembus Rp80 Ribu.

“Alhamdulilah dalam kegiatan Operasi Pasar ini hanya ditemukan beberapa harga yang mengalami kenaikan diantaranya rempah-rempah. Bahkan beberapa harga barang kebutuhan pokok ada yang stabil bahkan turun. Saya berharhap, ke depan stok dan stabilitas harga hahan pokok tetap stabil dan tidak terjadi kelangkaan,” katanya.

Murni (43) salah satu pedagang di Pasar Ciruas mengatakan sejak adanya virus corona harga rempah-rempah mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring meningkatnya permintaan karena diyakini rempah-rempah mampu mencegah menularnya virus corona.

Pedagang bumbu dapur ini malah menyebut munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah tersendiri karena dapat memberikan keuntungan.
“Munculnya virus corona di Indonesia membawa berkah bagi saya. Soalnya setiap hari dagangan banyak laku terjual,” kata ibu 4 anak warga Desa Citeureup, Kecamatan Ciruas. (Anwar/Teguh)