Jakarta – Isu yang terus bergulir mengenai latar belakang pendidikan Jaksa Agung terus bergulir di tengah masyarakat. Oleh karena itu, anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Rano Alfath ingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya.
“Selama masih belum ada bukti kebenaran yang konkret, kita harus dukung terus Jaksa Agung. Apalagi isu tersebut digoreng di atas kinerja JA yang sangat gemilang. Para oknum ini gagal menyerang Jaksa Agung dari sisi kinerja, jadi berusaha untuk menyerang secara personal,” kata Rano kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/11).
Dikatakan Rano, sepanjang kepemimpinan ST Burhanuddin, Korps Adhyaksa berhasil menangani beberapa kasus besar yang menarik perhatian masyarakat tanpa mendramatisir keputusan sembari tetap menegakkan hukum tegas. Selain itu, Jaksa Agung juga dinilai berhasil membenahi pengendalian internal Kejaksaan.
Di antara prestasi Jaksa Agung yang disebutkan Rano adalah pengungkapan dan penuntasan kasus-kasus besar nan fenomenal yang bikin geger secara nasional. Seperti halnya skandal Jiwasraya dengan tuntutan dan vonis hukuman berat bagi 6 terdakwa koruptor, tertangkapnya buron belasan tahun Djoko Tjandra, membongkar skandal kasus Jaksa Pinangki.
“Kemudian program ‘bina atau binasakan’ jaksa nakal, kasus impor tekstil oleh pejabat Bea Cukai, kasus Danareksa, dan skandal besar lainnya. Selain itu, program Tangkap Buron (Tabur) juga menunjukkan catatan luar biasa. Hanya dalam satu tahun, ada lebih dari 100 buron yang tertangkap,” beber Rano.
Daftar yang ia sebutkan hanya segelintir dari keberhasilan Jaksa Agung ST Burhanuddin memimpin Korps Adhyaksa. Sebab itu, wajar bila kepercayaan publik semakin meningkat begitu Kejaksaan Agung dipimpin oleh ST Burhanuddin.
Sehingga, sangat aneh bila di tengah kegemilangan capaian yang diraih Kejaksaan Agung dan kepercayaan publik, justru ada pihak-pihak yang tidak senang dan menyerang sosok personal Jaksa Agung.
“Saya kira propaganda tersebut lahir dari banyaknya kasus-kasus besar yang berhasil dibongkar dan diusut oleh Jaksa Agung. Makanya enggak heran kalau Jaksa Agung tidak disukai banyak pihak,” tutup legislator muda itu.(Red).