Pandeglang, – Pengamat politik Eko Supriatno menilai calon dan partai politik penantang bakal pasangan calon petahana di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban.
Untuk diketahui, Irna dan Tanto sudah memiliki tiket untuk maju di periode kedua dengan telah mengantoni dukungan 7 partai yakni partai Golkar, PDI Perjuangan, PAN, Demokrat, Nasdem, PBB dan PKS. Partai-partai pengusung Irna-Tanto cukup berpengaruh dan mendapatkan banyak kursi di DPRD Pandeglang.
Disampaikan Eko, ada tiga partai politik yang telah menyatakan akan melawan dan tidak akan mendukung istri mantan Bupati Pandeglang dua periode Dimyati Natakusumah tersebut yakni partai Gerindra, PKB dan PPP. Namun, ketiga partai tersebut hingga saat ini belum mendeklarasikan calon usungannya, padahal waktu pendaftaran semakin dekat.
“Oleh sebab itu penantang dituntut lebih ofensif dan agresif dalam membangun trust dalam melawan hegemoni kekuasaan yang digaungkan incumbent,” kata Eko saat dikonfirmasi, Jumat (7/8/2020).
Sementara, kandidat bakal calon penantang petahana tinggal menyisakan satu nama yakni Thoni Mukhson. Hingga saat ini Thoni, baru mendapat surat tugas dari partai Gerindra, PKB dan PPP untuk mencari pendamping di Pilkada Pandeglang yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.
Kendati demikian tiga partai tersebut belum memberi surat keputusan (SK) akan mengusung Thoni. “Partai tersebut belum memutuskan sikap politiknya karena masih menimbang lokalisme elite yang kuat, politik modalitas dan akses sumberdaya,” katanya.
Menurut Eko, terlalu menonjolnya hegemoni petahana Irna-Tanto menjadi faktor penyebab masih sepinya calon lain yang siap maju. Lanjutny, kandidat akan berpikir ulang untuk maju sebab sebab incumbent memegang kendali kekuasaan, penguasaan spesific resourch, data, media dan berangkat
hukum serta instrument kekuasaan.
“Hegemoni petahana sangat nampak terasa dan hingga tidak jarang penantang merasa phobia atas kedigdayaan petahana,” katanya.(Anwar/Teguh)