Berdiri di atas lahan seluas lima hektar milik salah seorang warga Lingkungan Perapatan, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang, Pokdarwis Nirmala Purbasari membentuk sebuah agro wisata dengan konsep edukasi pada tahun 2017.
Konsep wisata agro yang dikemas dengan nilai edukasi itu sendiri merupakan inisiatif dari sang pemilih lahan yakni Ali Zum Mashar yang juga sekaligus pemilik umah buah.
Ketua Pokdarwis Kecamatan Curug Wini Daniatul Afiah mengatakan, salam agro wisata edukasi di 5 umah ini merupakan perpaduan antara wisata agro, kesenian, makanan, rekreasi air, pertanian dan peternakan.
“Pengunjung hanya cukup membayar tiket sebesar Rp10.000 bisa menikmati seluruh jenis wisata itu,” katanya.
Berjalan di tengah Pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi Wini untuk tetap berinovasi agar tetap bisa beroperasi. Ia tetap optimis kampung wisata yang dirintisnya itu bisa berkembang dan menjadi daya tarik wisata.
“Karena yang kami berdayakan itu seluruhnya adalah warga di sekitar sini, seperti kelompok tani, kelompok mahasiswa, para pedagang kecil serta dukungan yang luar biasa dari pemilik lahan,” ujarnya.
Di 5 umah ini ada lima tempat rekreasi sekaligus yang bisa dinikmati, yakni umah seni, umah baca, umah sayur, umah buah dan umah makan.
“Di Umah Seni aktivitasnya yang bisa dinikmati seperti menonton penampilan Seni tari dan musik karawitan. Tak hanya nonton, pengunjung juga bisa langsung belajar dengan maestro nya,” jelasnya.
Di umah sayur dan buah pengunjung bisa menikmati buah-buahan yang tersedia di sini secara gratis dengan cara memetik sendiri langsung dari pohonnya.
“Ada buah Pepaya yang bisa dinikmati, Duren, lengkeng, jeruk, dan lain-lain. Bulan Desember nanti akan masuk musim panen raya,” ungkapnya.
Selain itu wisata agro yang bisa dinikmati di sini ada juga bertani dengan menanam padi dengan menggunakan bibit unggul serta pupuk organik hasil temuan pemilik lahan.
“Termasuk semua tanaman di sini semuanya menggunakan pupuk organik, tidak ada kimiawi,” turunnya.
Seiring dengan perjalanannya waktu, meski saat ini baru dilakukan lauching, namun aktivitas 5 umah ini sudah berjalan cukup lama dan sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat.
“Terutama para anak sekolah tingkat SD yang melakukan trip belajar di luar ruangan,” ucapnya.
Kelompok itu, diakui Wini, memang menjadi yang lebih sering melakukan kunjungan ke kampung wisatanya meskipun yang secara perorangan juga kadang ada.
“Untuk itu kedepan, dengan adanya dukungan dari pemerintah ini diharapkan bisa menggenjot daya kunjungan masyarakat ke 5 umah,” harapnya.(loet)