Bupati Ratu Zakiyah Grand Opening Pusat Oleh-oleh KM 142 Cinangka

oleh
oleh

SERANG, PILARBANTEN.COM – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah meresmikan Pusat Oleh-oleh Khas Banten di Rest Area KM 142 wisata Pantai Anyer-Cinangka dan Gebyar UMKM Kabupaten Serang pada Rabu, 23 Juli 2025.

 

Pembangunan rest area dan pusat oleh-oleh ini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam mendukung dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Serang.

 

“Kita semua tahu, pengusaha UMKM adalah jantung perekonomian daerah, penggerak utama kesejahteraan masyarakat, sekaligus penopang ketahanan ekonomi di tengah berbagai tantangan,” ucap Ratu Zakiyah.

Baca Juga:  Wagub Dimyati Tegaskan Lebak Jadi Prioritas Pembangunan Banten

 

Rest Area KM 142 ini diharapkan menjadi etalase strategis bagi produk lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM kita untuk dikenal lebih luas dan meningkatkan omzet penjualan,” harapnya.

 

Ratu Zakiyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi, berinovasi, dan terus meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Baca Juga:  Wagub Dimyati Tekankan Pembinaan Karakter Pemuda

 

Pusat oleh-oleh ini bukan hanya penambahan fasilitas baru di wilayah Cinangka, melainkan cerminan nyata dari kolaborasi dan sinergi luar biasa antara pemerintah dan para pelaku usaha.

 

Turut hadir Ketua Formikimba Kecamatan Cinangka, Asep Saefullah, Ketua Formikimba Kabupaten Serang, Fatani, Ketua Formikimba Provinsi Banten Sukma Wijaya, Kepala Diskoumperindag, Adang Rahmat, Kepala Disporapar Anas Dwi Satya Prasadya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten, G.S. Ashok Kumar, Ketua PHRI Kabupaten Serang, Yurlena Rachman, dan ratusan warga setempat. Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim.

Baca Juga:  Wagub Banten A Dimyati Natakusumah Tutup Forum Konsultasi Publik Rencana Awal RPJMD Provinsi Banten Tahun 2025 - 2029

 

Ketua Formikimba Provinsi Banten Sukma Wijaya mengatakan bahwa kendala klasik yang dialami para pelaku UMKM adalah permodalan dan pemasaran. “Untuk permodalan kita sounding ke BPR Serang, dan KUR (Kredit Usaha Rakyat) BRI hanya tinggal persyaratan perlu sesuai dan tidak fiktif,” ujarnya.(js)