Serang, – Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat ada sebanyak 4 juta anak di Indonesia yatim piatu, sebagian diantaranya kehilangan orangtuanya akibat pandemik COVID-19 sebanyak 11.045 anak.
“Itu terdata di kami belum COVID-19 yang baru-baru ini kita lagi minta daerah untuk menyerahkan ke kita realnya berapa,” kata Mensos Menteri Sosial Tri Rismaharini di Serang, Banten, Jumat (13/8/2021).
Oleh karenanya, menurut Risma, perlu dilakukan respons cepat terhadap anak-anak yang kehilangan kedua orangtua terutama di tengah wabah pandemik ini. Pihaknya berencana akan memberikan bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orang tuanya tersebut.
“Ada di balai juga di yayasan walaupun begitu mereka harus kita perhatikan. Karena amanat UU 45 bahwa fakir miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh negara,” katanya.
Disampaikan Risma, saat ini pihaknya sedang menyusun sistem, mekanisme dan besaran nominal bantuan tersebut. Sebab, umur jutaan anak yang kehilangan orangtuanya itu bervariasi mulai dari bayi hingga SMA sehingga mesti ada penyesuaian kebutuhan.
“Ini lagi proses untuk. Kan anak yatim itu sebagai wali siapa harus dituangkan dalam satu peraturan supaya nanti tidak salah,” katanya.
Kendati demikian, mantan Wali Kota Surabaya itu memastikan bantuan untuk anak yatim piatu berupa uang tunai itu terealisasi tahun 2021 mendatang sehingga masih ada waktu untuk menyusun aturannya.
“Bantuan uang, karena akan sulit jika bentuk barang seperti kan mereka ada yang tinggal di yayasan,” katanya.(war)