Serang, – Provinsi Banten menjadi daerah paling gak bahagia di Indonesia berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021. Banten menempati urutan paling rendah indeks kebahagiaan dengan angka 68,08 poin.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, warganya gak bahagia karena banyak berurusan dengan bank. Ingin memiliki rumah dan mobil mewah tapi terjerat hutang.
“Ngutang gak kebayar pusing kepalanya,” kata Wahidin Halim saat dikonfirmasi, Minggu (9/1/2022).
Padahal, menurutnya ukuran kebahagiaan seseorang bukan dari harta yang melimpah tapi suasana batin yang nyaman dan tentram seperti masyarakat suku Baduy yang hidup sederhana dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kita lihat Baduy, bahagia dia dengan apa adanya, tertib, nyaman tapi ini yang di perkotaan yang ada industri (mengutamakan gaya hidup),” katanya.
Disampaikan Wahidin, untuk meningkatkan indeks kebahagiaan harus ada peran dari masyarakat itu sendiri. Disisi itu, pemerintah pun harus mendukung dengan memberikan fasilitas publik yang baik.
“Gak ada taman gak ada ruang publik harusnya ada hutan kota ini kan belum menikmati. Kota belum menyuguhkan kenyaman,” katanya.
Diketahui, hasil ini juga sama dengan survei 2017 yang menempatkan Banten menjadi daerah paling tidak bahagia.
Selain Banten, Di 2021, terdapat 10 provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan. Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan Bengkulu untuk kawasan Sumatera.
Untuk kawasan Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang turut mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan yaitu: DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat.(kusno)