Serang, – Wali Kota Serang Syafrudin menyebut banyak pasien COVID-19 di wilayahnya meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Kondisi mereka memburuk setelah kesulitan mencari obat dan oksigen.
“Meninggalnya mendadak kemudian ketika sakit ini juga kelangkaan obat virus kemudian kelangkaan oksigen,” kata Syafrudin usai rapat evaluasi PPKM Darurat di Kantor Diskomifo Kota Serang, Selasa (13/7/2021).
Pihaknya mencatat ada sebanyak 93 orang meninggal dunia di wilayahnya akibat COVID-19 dari total sebanyak 11.987 kasus keseluruhan. Namun, dia mengatakan masih banyak yang belum terdata karena sebagian besar korban COVID-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah.
“Banyak (korban meninggal dunia) yang tidak dilaporkan kepada kami,” katanya.
Disampaikan Syafrudin, Pihaknya sudah menunjuk sebanyak lima rumah sakit di Kota Serang yang menangani pasien COVID-19. Namun, kondisinya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di lima rumah sakit tersebut hampir 100 persen sehingga saat ini tidak mampu menampung pasien COVID-19.
“Dari 5 RS Untuk BOR ICU sudah capai hampir 100 persen jadi overload ini kemudian yang gejala ringan sudah kami tempatkan di tenda halaman RS. Yang parah masuk ke kamar,” katanya.
Syafrudin mengatakan, sementara untuk stok oksigen di rumah sakit saat ini masih aman sebab masih tersedia di depote pengisian oksigen tapi terjadi antrean karena banyaknya permintaan.
“Tadi ada informasi dari rumah sakit oksigen sudah ada cuma membelinya antre, sekarang beli besok bisa diambil,” katanya.(war)