TPA Cilowong Harus Segera Diperbaiki

oleh -232 Dilihat
oleh

SERANG – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir TPA Cilowong Taktakan Kota Serang sudah udzur untuk menerima kiriman sampah dari beberapa daerah di Provinsi Banten.

Berbagai perbaikan serta penataan sudah menjadi hal mendesak yang harus dilakukan, terlebih dalam waktu dekat TPA Cilowong akan menerima tambahan pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebanyak 400 ton setiap harinya selama kurun waktu tiga tahun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Ipiyanto mengatakan, ada beberapa hal yang mendesak harus diperbaiki di TPA Cilowong, seperti pembangunan jalan di dalam kawasan TPA, hanggar, Bronjong sampai eskapator.

Baca Juga:  Anggaran Bantuan Keuangan Pemprov Banten Tahun 2023 Capai Rp 125 Miliar

“Jalan di dalam kawasan TPA ini penting diperbaiki untuk memudahkan proses pembuangan sampah dari kendaraan,” ujarnya, Senin (7/6/2021).

Selama ini, lanjut Ipi, jalan yang ada kondisinya sudah sangat tidak layak, bahkan sering sekali kendaraan pengangkut sampah menggunakan jalan dari timbunan sampah.

“Ini kan sangat berbahaya sekali, sebab kondisi timbunan sampah itu sangat labil,” tegasnya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Banten Al Muktabar Matangkan Persiapan Libur Nataru

Selain jalan, hal prioritas yang harus segera diperbaiki itu adalah hanggar. Hanggar yang ada saat ini kondisinya sudah tidak layak lagi.

Bahkan kondisi atapnya yang terbuat dari seng, serta besinya sudah berlubang dan rapuh. Jika ada angin kencang, mungkin saja seng itu bisa terbawa dan menimpa petugas.

“Saat ini hanggar itu digunakan sebagai gudang, karena jika digunakan untuk pengelolaan sampah sudah sangat tidak layak, sebab sejak pertama kali dibangun tahun 2005 silam, sampai saat ini belum ada perbaikan,” jelasnya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Sungai Bersih, Cegah dan Minimalkan Dampak Terjadinya Luapan

Selain itu, sektor yang harus diperbaiki adalah bronjong. Bronjong ini, menutur Ipi, sangat penting dilakukan untuk menghindari bahaya longsor yang mengancam warga sekitar.

“Lalu yang terakhir adalah kebutuhan eskapator dan doser, yang saat ini hanya ada satu unit dengan kondisi yang sudah tua,” ucapnya.(loet)