SERANG, PILARBANTEN.COM – Anggota DPRD Provinsi Banten Budi Prajogo meninjau korban kebakaran di kawasan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (22/7/2025).
Dalam tinjauannya itu, Budi menyisikan gajinya untuk membantu Sarwinah, seorang tukang urut yang rumah sekaligus bengkel tempat usahanya ludes dilalap si jago merah.
“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban Ibu Sawinah dan keluarga. Saya juga siap membantu proses advokasi jika ada kendala dalam mengurus surat-surat penting yang ikut terbakar,” kata Budi.
Politisi PKS ini menilai, membantu warga yang terdampak musibah itu baginya sudah menjadi tanggungjawab moral. Sebab, dirinya sendiri bukan siapa-siapa tanpa doa dan dukungan masyarakat.
“Ketika ada yang tertimpa musibah, apalagi warga kecil yang hidup dari usaha harian, saya merasa itu juga bagian dari tanggung jawab saya. Ini bukan soal jumlah bantuan, tapi soal hadir di saat mereka butuh,” ucap Budi.
Ia menambahkan, banyak warga yang kehilangan harapan pasca-kebakaran, karena bukan hanya harta yang hilang, tetapi juga dokumen penting, tempat usaha, bahkan rasa aman.
“Saya datang bukan hanya membawa bantuan, tapi ingin memberi pesan bahwa mereka tidak sendirian. Pemerintah harus hadir, dan sebagai wakil rakyat, saya harus lebih dulu turun,” tambahnya.
Tak kuasa menahan haru, Ibu Sawinah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Budi. “Saya benar-benar tidak menyangka ada perhatian sebesar ini. Rumah saya habis, surat-surat lenyap, motor pelanggan ikut terbakar. Tapi hari ini saya merasa tidak sendirian,” ujar Sawinah sambil menyeka air mata.
Musibah itu terjadi tiga hari sebelumnya dan menghanguskan seluruh harta benda korban, termasuk dua unit sepeda motor milik pelanggan serta dokumen-dokumen penting.
Di lokasi, Budi juga menemui warga lainnya Ibu Simbolon, tetangga korban yang mengelola usaha depot air isi ulang. Dalam perbincangan hangat, Ibu Simbolon mengungkapkan rasa syukurnya karena tempat usahanya tidak terdampak dan berharap tetap mendapat kelancaran dalam menjalankan usahanya.
Tak jauh dari sana, Budi juga bertemu dengan Pak Sona, kader PKS yang mengelola rumah kontrakan di sekitar lokasi kebakaran. Selama sekitar 10 menit, ia mendengarkan cerita kondisi warga dan potensi bantuan yang dibutuhkan. (al)