SERANG, PILARBANTEN.COM – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menyusuri banjir yang merendam sebanyak 250 rumah di Kampung Kajeroan, Desa Ranca Sanggal, Kecamatan Cinangka pada Minggu, 21 Desember 2025. Banjir dengan ketinggian air selutut orang dewasa akibat intenitas hujan tinggi dan meluapnya rawa danau.
Mengenakan baju kaos warna biru dipadu celana kargo hitam dan sendal Ratu Zakiyah sapaan Ratu Rachmatuzakiyah tiba sekitar pukul 16.00 WIB, di awali menyapa warga di tenda pengungsian di Kampung Pabuaran dengan membagikan makanan siap saji, susu dan mie instan.
Kemudian, Ratu Zakiyah melanjutkan menyusuri banjir dengan ketinggian air selutut orang dewasa yang masih merendam ratusan rumah di Kampung Kajeroan, sejak Rabu, 17 Desember 2025 malam. Terlihat, warga lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing meski sulit untuk beraktivitas.
Didampingi Pelaksana Asda II yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR, Feriyanto dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Yadi Priyadi Rochdian, Ratu Zakiyah pun menyalami warga satu persatu. Tanpa risih, ia pun duduk dan berbincang penuh akrab bersama warga.
”Saya hari ini bersama asda 2, kadinsos, BPBD, pak lurah dan seluruh relawan melihat situasi banjir di Desa Ranca Sanggal Kampung Kajeroan lumayan banyak yang terdampak dari banjir ini,”ujarnya disela-sela meninjau banjir.
Ratu Zakiyah mengatakan, banjir yang merendam ratusan rumah akibat intensitas hujan tinggi dan meluapnya rawa danau. Ia memastikan, akan mengoordinasikan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk meninjau lokasi banjir. ”Infonya BBWSC3 sudah melihat kesini, mungkin nanti kita minta tolong turunkan alat excavator di daerah sini, untuk menormalisasi sungai dulu untuk tahap pertama,”katanya.

Disamping itu, Ratu Zakiyah dengan haru mengaku prihatin atas bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Serang. ”Sangat prihatin, kasihan aktifitas warga semua berhenti karena kondisi banjir, kami sudah melihat situasinya, ada yang tidak mau di evakuasi, karena mereka khawatir ada hal yang mungkin merusak dari isi yang ada di dalam rumah, atau ada yang hilang,”ungkapnya lirih.
Lebih mirisnya, sebut Ratu Zakiyah ada warga yang tidak ingin di evakuasi meski kondisinya dalam keadaan sakit. ”Ada warga yang tidak mau dievakuasi karena ada yang lumpuh. Saya sampaikan kepada pihak desa dan BPBD yang ada disini tim relawan untuk yang tidak bisa di evakuasi dalam keadaan sakit atau apa, kita harus memastikan bahwa warga kita mendapatkan makanan yang cukup, nanti minta di antar ke lokasi atau ke rumah warga tersebut,”ucapnya.
Disisi lain, Ratu Zakiya jika Pemda Kabupaten Serang sudah mendirikan dapur umum untuk memastikan warga terdampak banjir tidak kekurangan makanan. ”Dapur umum tempat memasak untuk semua warga,”katanya.
Ratu Zakiyah mengintruksi kepada Dinsos Kabupaten Serang, jika kekurangan dana agar membuat RAB atau rencana anggaran biaya guna mengantisipasi lantaran kondisi cuaca saat ini tidak menentu. ”Harapan kami, doa kita semua semoga tidak lagi hujan deras, ini cepat surut sehingga warga bisa kembali lagi pulang ke rumahnya masing-masing,”tuturnya.(js)








