Pendapatan Anjlok, Pemprov Banten Akan Ajukan Pinjaman Dana Ke Pusat

oleh -131 Dilihat
oleh

Serang, – Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengajukan pinjaman dana kepada pemerintah pusat.

Hal tersebut menyusul kebijakan pusat yang akan mengalokasikan anggaran untuk pinjaman bagi pemerintah daerah yang terdampak akibat pandemik virus corona atau COVID-19.

“Pinjaman ke pemerintah pusat saya belum tahu (pasti) dapat informasi membaca berita ada 20 triliun dialokasikan untuk membantu bank dan pemerintah daerah ini yang akan kita pastikan (ke pusat),” kata Wahidin usai menghadiri paripurna pembahasan APBD perubahan 2020 di gedung DPRD Banten, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga:  Zona Kuning, Test Swab Corona di Banten Masih Jauh Dari Target WHO

Wahidin menyampaikan, akibat pandemik pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Banten menurun senilai Rp2 triliun atau sebesar 25,15 persen. Sebelum perubahan PAD ditargetkan senilai Rp8,15 triliun berkurang menjadi senilai Rp6,10 triliun.

Menurunnya, target PAD secara otomatis berpengaruh terhadap belanja daerah. Belanja daerah semula dianggarkan sebesar Rp13,21 triliun menjadi sebesar Rp9,85 triliun yakni berkurang sebesar Rp3,36 triliun atau menurun sebesar 25,45 persen.

Baca Juga:  Gelar RUPS, PT BPR Serang Dituntut Inovatif dan Kreatif

“Penurunan belanja daerah secara umum terjadi pada saat pergeseran anggaran dalam rangka penanganan COVID-19,” kata Wahidin.

Menurut Wahidin, dana pinjaman dari pemerintah pusat akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran yang ada di Pemprov Banten akibat kegiatan pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19, seperti pembangunan dan pemulihan ekonomi yang akan dimasukan dalam APBD perubahan,

“Banyak misalnya untuk menomboki (penyertaan modal) bank banten, bisa untuk menjaga cash flow bisa juga untuk jangka panjang misalnya pembangunan 2021 dan akan masukan APBD nanti kita lihat,” katanya.

Baca Juga:  Bapenda Banten Siapkan Objek Pajak Baru Untuk Mempertahankan Pendapatan

Sebelum mengusulkan dana pinjaman kepada pemerintah pusat, pihaknya akan melakukan pengkajian terlebih dahulu peluang keuntungan dan kekurangan jika melakukan pinjaman.

“kita akan tugaskan sekda dan TAPD konsolidasi apakah memang ada (dana pinjaman pusat) tapi perlu pengkajian jangan minjam aja, repot nanti. Lalu menghitung kemampuan kita dan pinjaman jangka pendek apa jagka panjang,” katanya.(Anwar/Teguh)