Serang, – Pemerintah Kota Serang dan Pemerintah Provinsi Banten saling lempar tanggung jawab soal pengelolaan rusun Margaluyu di Kecamatan Kasemen yang akan dijadikan rumah singgah untuk isolasi mandiri warga yang terpapar COVID-19.
Padahal, pasien yang menjalani isoman di Ibu Kota Banten itu mencapai 1073 orang dan banyak temuan kasus meninggal saat menjalani isoman di rumah.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya sudah memfasilitas tempat tidur, kamar mandi hingga air namun Kota Serang tidak sanggup jika harus menanggup operasional rumah isolasi untuk pasien isoman.
“Kalau provinsi membutuhkan sarana lain (operasional) ya dari provinsi,” tutur Wali Kota Syafrudin saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).
Saat dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, untuk realisasi rumah singgah di rusun Margaluyu pemprov juga belum bisa menentukan waktunya. Sebab, tekhnis diserahkan ke pemda masing-masing.
“Rusun itu kan itunya (tanggung jawab) mereka (Pemkot Serang),” kata Ati.
Kemudian wartawan mencoba mengecek kesiapan rusun Margaluyu di Kecamatan Kasemen, menurut Kuryadi pengelola rusun, petugas dari Dinkes provinsi maupun kota Serang sudah tiga kali mendatangi tempat tersebut namun semuanya angkat tangan terkait ketersedian air.
“Susah airnya (untuk mandi). air beli galon. Mereka datang dari dinkes yang dibahas masalah air,” katanya.(war)