Serang, – Pemkot Serang melakukan kerjasama pengelolaan sampah secara digital dengan pihak Universitas Prasetya Mulya.
Kerjasama itu diperkuat dengan launching aplikasi Bank Sampah Digital (BSD) yang merupakan buah karya dari mahasiswa Universitas Prasetya Mulya.
Lauching aplikasi dilakukan di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (16/12/2021). Hadir pada acara tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Farach Richi, anggota komisi II DPRD Kota Serang Agis Nur Aulia, CEO BSD Iyadullah bersama tim, puluhan pengelola BSD di Kota Serang serta rektor Universitas Prasetya Mulya yang hadir secara virtual.
Seusai lauching Kadis DLH Kota Serang Farach Richi mengungkapkan, di tahun 2022 nanti pihaknya sudah mulai mengatasi persoalan sampah ini dari hulu, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari tingkat bawah.
“Aplikasi BSD ini menjadi salah satu media warga untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah rumah tangga yang non organik agar tidak terbuang numpuk di TPA Cilowong,” katanya.
Dengan adanya aplikasi BSD ini, diharapkan sampah non organik yang terbuang ke TPA nanti hanya residunya saja, karena semuanya sudah dikelola dengan baik.
“Di tingkat TPA nya juga nanti akan kita kelola menjadi pusat saran edukasi dan rekreasi agar bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi,” ucapannya.
Sedangkan untuk sampah organiknya, lanjutnya, akan dioptimalkan di TPA Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang akan disebar ke seluruh kelurahan yang ada di Kota Serang.
“Di TPA ini, nanti sampah-sampah organik yang berasal dari rumah tangga, pasar maupun industri akan dikelola supaya bernilai manfaat,” ucapnya.
Dalam sehari, tambahnya, Kota Serang menghasilkan sampah sebanyak 360 ton. Jumlah itu yang terbuang ke TPA hanya sampai 150 ton, sedangkan sisanya belum tersalurkan ke TPA dalam artian masih dibuang ke TPA mandiri.
“Biasanya masyarakat itu punya TPA sendiri. Di sana sampah-sampah itu dibuang kemudian dibakar,” katanya.(loet)