Pemkab Serang Desak Pemprov Banten Buat RS Darurat

oleh -110 Dilihat
oleh

Serang, – Pemerintah Kabupaten Serang mendesak Gubernur Banten Wahidin Halim untuk menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi maupun ICU dengan membuat rumah sakit darurat COVID-19.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengatakan, banyak pasien COVID-19 yang bergejala berat di wilayahnya terpaksa harus menjalani perawatan dan isolasi mandiri di rumah karena tidak tertampung oleh rumah sakit.

“Saya mohon ke Gubernur Banten segera bangun rumah sakit lapangan (darurat),” kata Pandji saat dikonfirmasi, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga:  Percepat Proses, Dinkes Banten Apresiasi Kinerja Tim Vaksinasi

Disampaikan Pandji, usulan pendirian rumah sakit darurat itu seiring dengan banyaknya pasien COVID-19 di Kabupaten Serang menjalani isolasi mandiri. Padahal, sebagian dari mereka merupakan pasien pro Intensive Care Unit (ICU) sehingga muncul masalah baru pasien meninggal saat isoman.

Pihaknya baru bisa menditeksi empat kasus yang meninggal saat isoman. Namun, dia mengaku masih banyak kasus serupa yang tidak terdata.

“Isoman untuk yang kadar ringan ke bawah, kalau seandainya tingkat penyakit sudah menengah ke atas sudah bukan isoman harus dirawat,” kataya.

Baca Juga:  Berikan Kenyamanan Masyarakat Berlalu Lintas, WH - Andika Mulai Bangun Jembatan Bogeg Kota Serang

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Serang per 15 Juli 2021, dari dari total 1.025 kasus aktif COVID-19 mayoritas menjalani isoman di rumah. Rinciannya, sebanyak 991 orang menjalani isolasi mandiri dan hanya sebanyak 34 pasien menjalani perawatan di rumah sakit.

“Makanya saya minta ke gubernur kalau sampai tanggal 20 Juli tidak ada tren penurunan angka COVID-19, gubernur harus segera ambil langkah dengan membangun RS darurat,” katanya.

Baca Juga:  Pasien COVID-19 Numpuk di IGD, RSDP Serang Tutup Layanan Sementara

Sementara berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Banten, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 di Banten sudah mencapai di atas 90 persen. Rinciannya, ruangan ICU dari total 425 sudah terpakai 403 dan sisa 22 tempat tidur, tempat isolasi dari total 4.236 yang terpakai 3737 dan tersedia 499 tempat tidur.

Sementara untuk rumah singgah, dari total 975 tempat tidur yang sudah terpakai 851 dan yang masih tersisa 124.(war)