Muslimat NU & YAICI Gelar Sosialisasi di Ponpes Bai Mahdi: Edukasi Kental Manis, Tekan Stunting

oleh -51 Dilihat
oleh

SERANG, PILARBANTEN.COM – Pondok Pesantren Bai Mahdi Soleh Ma’mun, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, menjadi pusat perhatian pada Sabtu (13/9/2025).

Ribuan jamaah dan kader Muslimat NU berkumpul dalam acara sosialisasi kesehatan yang dikemas dalam bentuk talkshow bertema “Edukasi Kental Manis dan Pencegahan Stunting.”

Acara ini merupakan kerja sama Pimpinan Pusat Muslimat NU dengan sejumlah mitra, di antaranya PT Paragon Wardah Kosmetik dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI).

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara, menegaskan pentingnya meluruskan pemahaman masyarakat tentang kental manis.

Baca Juga:  Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawaty Andra Soni Lantik 7 Ketua TP PKK dan Pembina Posyandu Kabupaten/ Kota

“Kental manis bukan susu dan tidak boleh diberikan pada balita. Fungsinya hanya sebagai tambahan makanan, bukan pengganti ASI maupun susu pertumbuhan,” ujarnya.

Selain edukasi, kegiatan ini juga diwarnai dengan pengukuhan “Ibu Asuh Anak Stunting”. Program ini menugaskan para kader Muslimat NU untuk mendampingi minimal satu anak yang terindikasi stunting.

Bentuk pendampingan sederhana namun berkesinambungan, seperti memberikan asupan bergizi, misalnya telur atau ikan, serta memantau perkembangan kesehatan anak bekerja sama dengan Posyandu setempat.

Erna menambahkan, program ini bukan kegiatan seremonial semata.

“Setiap ibu asuh wajib memantau tumbuh kembang anaknya. Jangan sampai bantuan gizi justru dikonsumsi orang lain di rumah. Fokusnya harus benar-benar untuk anak yang diasuh,” tegasnya.

Baca Juga:  Warga Ngamuk di Puskesmas Pontang, Kepala Puskesmas Buka Suara & Minta Maaf

Dari sisi pemerintah, Rahmat Fitriyadi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang menjelaskan bahaya konsumsi kental manis pada anak usia dini.

“Di dalam kental manis, 40 persen kandungannya adalah gula. Anak usia di bawah tiga tahun membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh kembang otot, tulang, dan otak, bukan gula berlebih. Konsumsi kental manis justru bisa menyebabkan gizi tidak seimbang,” ungkapnya.

Rahmat menambahkan, edukasi semacam ini sangat penting untuk menekan angka stunting di Kabupaten Serang.

Baca Juga:  Penguatan Posyandu, TP PKK dan Posyandu Provinsi Banten Gelar Webinar Lansia Sehat

“Muslimat NU bersama Pemkab Serang berkomitmen terus mengkampanyekan program ini hingga ke tingkat kecamatan dan desa,” katanya.

Sebelumnya, tim Muslimat NU juga telah melakukan kunjungan ke beberapa pesantren serta menyambangi langsung rumah-rumah anak yang terindikasi stunting bersama Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah.

Acara di Ponpes Bai Mahdi ini menjadi rangkaian kegiatan Muslimat NU di Banten, sekaligus menegaskan komitmen organisasi perempuan terbesar di Indonesia ini untuk terus berperan aktif dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kesadaran masyarakat terkait gizi seimbang.(Ald/Red)