Miris, Seorang Nenek di Serang Tinggal di Rumah Hampir Ambruk

oleh -48 Dilihat
oleh

Serang, – Pada usianya yang sudah menginjak 73 tahun, Mak Asmenah, warga Kampung Asem, Desa Binong, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten tinggal di rumah panggung yang sudah tidak layak huni. Bahkan rumah tempat Asmenah bernaung itu hampir ambruk.

Kondisi rumahnya yang berukuran 10×4 itu memprihatinkan, dari tiga bagian ruangan rumah hanya ruangan tengah yang bisa ditempati.

Mak Asmenah mengaku merasa khawatir dengan kondisi rumahnya kini, pasalnya rumah peninggalan orang tua dan suaminya itu sewaktu-waktu bisa saja ambruk. Di sisi kiri rumah, satu balok kayu dan bambu dipasang sebagai penyangga. Pasalnya, rumah tersebut sudah miring dan hampir ambruk.

Kamar dan dapur juga sudah rusak parah. Tidak ada lagi bilik bambu dan atap yang menghalangi hujan atau teriknya panas matahari.

“Sendiri aja disini. Udah lama (tinggal) ada puluhan tahun. Warisan dari orang tua hak milik kalau direhab gak masalah,” kata Asmenah saat ditemui dikediamannya, Senin (6/7).

Mak Asmenah mengaku tidak memiliki uang untuk memperbaiki rumahnya, jangankan untuk membangun rumah, kebutuhan makan sehari-hari pun dia menunggu uluran tangan dari anak dan tetangga karena sudah tidak mampu bekerja.

Namun Anaknya, yang kini tinggal bersama suaminya, tidak bisa banyak membantu karena secara ekonomi juga pas-pasan, sehingga dia memilih tetap bertahan di rumahnya meski mengancam keselamatan.

“Kalau hujan air pasti masuk ke dalam semua. Kalau hujan ya nginep di rumah anak,” katanya.

Hingga saat ini, pihaknya belum pernah menerima bantuan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Kabupaten Serang. Padahal, pegawai kecamatan hingga desa kerap datang hanya sekedar mengambil foto kondisi rumah.”Difoto-foto doang sama pagawai (desa) cuma gak dibangun-bamgun,” katanya.(Anwar/Teguh)