Korban Banjir Bandang di Lebak Kedinginan di Pengungsian Butuh Bantuan Selimut

oleh -199 Dilihat
oleh

LEBAK, PILARBANTEN.COM, Ribuan kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir bandang dan longor di enam kecamatan di Kabupaten Lebak. Mereka mengungsi di rumah saudara dan 7 posko pengungsian yang disediakan oleh BPBD Lebak.

Ketujuh posko pengungsian tersebar di Kecamatan Sajira, Cimarga, Cipanas, Curug Bitung dan Lebak Gedong.

  1. Pengungsi tidur hanya beralaskan terpal

Pengungsi di lapangan futsal tidur hanya beralaskan terpal, tanpa bantal, dan selimut di Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong. Mereka mengaku kedinginan dengan cuaca malam hari yang terus di guyur hujan ringan.

“Ngungsi takut ada (bencana) susulan. Kamar mandi, sama selimut dibutuhin banget. Makan mie pakai telor,” kata salah satu warga, Fatmawati (41), ditemui dilokasi pengungsian yang berada di lapangan futsal, Kamis (1/1/20).

  1. Warga khawatir terjadi banjir dan longsor susulan
Baca Juga:  Anak Terpapar COVID-19 di Banten Capai 4.831 Kasus, 13 Meninggal

Di lokasi pengungsian nampak anak kecil, wanita dan kaum pria tak bisa tidur. Mereka kedinginan dan khawatir bencana banjir bandang dan longsor terjadi kembali.

Bahkan ada seorang anak menangis dilokasi pengungsian saat tidur dilengan ibu nya. Ada juga sang anak tidur diketiak ibunya sebagai penghangat dari dinginnya cuaca di wilayah yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak.

“Baru (makan) nasi doang sama telor, sekarang belum ada bantuan. Yang dibutuhin selimut, anak-anak pada kedinginan, karpet alat buat tidur yang kurang disini. Cuma ada pakaian di badan, enggak sempet ganti baju, pada kedinginan,” kata salah satu warga, Sudira.

  1. Tanah di gunung atas perkampungan terbelah
Baca Juga:  Waspada, Ratusan Kecamatan di Banten Rawan Banjir

Dia bercerita saat terjadi bencana, gunung di perkampungannya terbelah karena sebagian besar tanahnya longsor, “Diatas Kampung Jaha (Kecamatan Lebak Gedong) gunungnya sudah belah, pada ngungsi semua, longsor, Desa Banjar Sari, satu kampung diungsikan semua,” terangnya.

  1. Bantuan terhambat akses jalan terputus

Ditempat yang sama, Camat Lebak Gedong Wahyudin mengatakan, jumlah pengungsi dilapangan futsal berjumlah 400 orang. Dia mengaku bantuan masih terbatas karena akses jalan yang belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakanpun sudah diperintahkan untuk mengungsi, guna menghindari bencana susulan. Sehingga mencegah terjadinya korban jiwa dan luka.

Baca Juga:  Harga Beras Melambung Tinggi, Warga Kota Serang Mengeluh

“Untuk selimut Insya Allah (segera dipenuhi), karena kita yang terpenting membuka akses transportasi menuju lokasi pengungsian. Karena semua fasilitas dan bantuan kalau akses belum kita buka akan menghambat terhadap pemberian,” kata Camat Lebak Gedong, Wahyudin.

  1. Pengungsi mulai diserang penyakit

Warga yang berada dilokasi pengungsian mulai mengalami penyakit, seperti batuk, pilek dan masuk angin. Sehingga pengobatan dilakukan oleh tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Lebak, Dokkes Polda Banten dan tenaga medis dari klinik setempat.

“Untuk pengobatan kita usahakan semaksimal mungkin. Sampai malam ini kita terus pantau setiap tiga jam. Kalau ada yang sakit kita bawa ke klinik dan puskesmas,” jelasnya. (Anwar/Teguh)