Kemendikbud Apresiasi PTM 50 Persen di Banten

oleh -155 Dilihat

Serang, – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebesar 50 persen yang diberlakukan di SMA, SMK dan SKh di Provinsi Banten mendapat apresiasi dari Dirjen Dikdasmen melalui Direktorat pendidikan SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

Apresiasi itu diberikan tim dari Direktorat SMA melakukan monitoring terkait pelaksanaan PTM di Provinsi Banten beberapa waktu yang lalu. Monitoring itu dilakukan di SMAN 1 dan SMAN 5 Kota Serang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat mentri memang disebutkan bagi daerah yang berada pada level dua diperbolehkan menerapkan PTM 100 persen.

Akan tetapi, untuk penerapannya diserahkan kepada daerah masing-masing. Kebetulan, kebijakan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) tetap menerapkan PTM 50 persen, dengan pertimbangan keamanan.

“Itu sudah dikoordinasikan baik dengan pemerintah pusat maupun seluruh kepala daerah di Banten. Jadi sebelum Omicron ini masuk ke Banten, kita sudah menerapkan PTM 50 persen. Dari semester pertama sampai kedua saat ini masih 50 persen,” ujarnya.

Dijelaskan Tabrani, saat ini berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten bahwasannya kasus Omicron di Banten sudah ada peningkatan. Seiring dengan itu dirinya juga sudah berkordinasi kepada seluruh daerah dan kepala sekolah agar meningkatkan kedisiplinan Prokes di sekolah.

“Karena berdasarkan informasi, varian Omicron ini lebih cepat sebarannya,” katanya.

Jika dalam prosesnya nanti ternyata ditemukan kasus baru di sekolah, maka Tabrani akan langsung menutup proses PTM di sekolah yang bersangkutan, untuk kemudian dilakukan tracking dan testing baik kepada peserta didik maupun pendidiknya.

“Untuk sementara PTM di sekolah bersangkutan akan ditutup, dan full daring sampai delapan hari kedepan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu, jika sudah dinyatakan kondisinya baik, PTM bisa dilanjutkan, tetapi jika belum memungkinkan akan diperpanjang enam hari lagi sehingga totalnya menjadi 14 hari,” jelasnya.

Tabrani menambahkan, saat ini capaian vaksinasi terhadap peserta didik di Banten sudah mencapai 82 persen lebih untuk dosis pertama, sedangkan untuk vaksinasi guru atau pendidik itu sudah mencapai 87,79 persen.

“Untuk guru belum mencapai 100 persen karena sisanya mempunyai comorbit yang tidak bisa dilakukan penyuntikan vaksin,” ucapnya.

Tabrani juga sedang melakukan kordinasi dengan Dinkes Provinsi Banten terkait dengan rencana melakukan vaksinasi booster untuk tenaga pendidik.

“Kita sih inginnya bisa segera dilakukan vaksinasi booster bagi tenaga pendidik. Namun berdasarkan hasil kordinasi, ternyata pelaksanaan vaksinasi booster ini berbasis wilayah, yang kebetulan untuk tenaga pendidik vaksinasinya dipusatkan di RSUD Banten yang berada di Kota Serang, yang belum bisa melakukan vaksinasi booster,” tuturnya. (loet)