SERANG, PILARBANTEN.COM – Gubernur Banten Andra Soni, menegaskan optimismenya bahwa tingginya arus investasi yang masuk ke Provinsi Banten akan menjadi katalisator utama dalam mendorong pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hingga triwulan III 2025, realisasi investasi di Provinsi Banten tercatat mencapai Rp91,5 triliun, menempatkan Banten di peringkat keempat nasional.
Hal tersebut disampaikan Andra Soni saat menghadiri kegiatan Silaturahmi Gubernur Banten dengan Pelaku Usaha yang berlangsung di Propan Raya ICC, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu (17/12/2025).
”Saya membutuhkan saran dari Bapak/Ibu sekalian agar kita bisa melakukan percepatan realisasi investasi di Provinsi Banten. Mudah-mudahan pertumbuhan investasi ini mampu menyejahterakan masyarakat Banten,” ujar Andra Soni.
Andra memaparkan, kinerja perekonomian Banten terus menunjukkan tren positif. Pada triwulan III 2025, ekonomi Banten tumbuh sebesar 5,29 persen. Ia berharap pertumbuhan industri ini berbanding lurus dengan perluasan kesempatan kerja, yang merupakan indikator vital pertumbuhan ekonomi.
Sinergi Vokasi dan Industri
Dalam forum tersebut, Gubernur Andra Soni mengapresiasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Banten yang konsisten mendukung pengembangan pendidikan vokasi. Dukungan ini, khususnya dalam penyelarasan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan industri, dinilai krusial untuk menekan angka pengangguran.
”Daya saing dalam kemampuan dan domisili menjadi kunci, sehingga tenaga kerja tidak perlu indekos lagi (karena bekerja di daerah sendiri),” tegasnya.
Meski mencatatkan angka investasi yang impresif, Andra Soni menyoroti tantangan disparitas pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 58 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten masih terkonsentrasi di wilayah Tangerang Raya, disusul Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Sementara itu, kontribusi PDRB dari Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Serang belum mencapai dua digit.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi Banten mengarahkan sejumlah program strategis, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis, sekolah gratis untuk SMA/SMK/SKh Swasta serta program pembangunan infrastruktur jalan desa.
”Penerima manfaat program MBG di Provinsi Banten sudah mencapai 1,8 juta orang dengan perputaran uang mencapai Rp15 triliun. Namun, kita harus akui Banten masih harus memaksimalkan ini karena pasokan bahan baku seperti telur dan sayuran masih dari luar daerah,” akunya.
Untuk itu, program ‘Bang Andra’ yang telah membangun jalan sepanjang 78 kilometer di 64 desa diharapkan dapat memperlancar distribusi produk pertanian dan peternakan lokal, sehingga rantai pasok ekonomi desa dapat terintegrasi dengan kebutuhan industri dan program pemerintah.
Dukungan Dunia Usaha
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menyambut baik inisiatif Gubernur dalam membuka ruang dialog dengan pelaku usaha. Menurutnya, kolaborasi ini penting untuk melahirkan gagasan konstruktif demi iklim usaha yang kondusif.
Senada dengan hal tersebut, _Founder_ Propan Raya ICC, Hendra Adidarma, menyatakan komitmen pihak swasta dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional. “Propan Raya sudah 47 tahun di Banten. Sebagai perusahaan yang tumbuh atas kemampuan sendiri, kami bangga bisa berkontribusi bagi Indonesia,” tuturnya.
Acara ini turut diisi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara APINDO dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan , penyampaian komitmen berinvestasi di Banten oleh 2 perusahaan yaitu PT Propan dan PT MCCI, dilanjutkan dialog interaktif Gubernur bersama Ketua APINDO Banten Tomy Rachmatullah, dan Ketua Harian APINDO Banten, Kris Rianto Adidarma dipandu oleh kepala Dinas PTSP Banten.(js)








