SERANG, PILARBANTEN.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang terus berupaya menunjukkan kinerja terbaik dalam merealisasikan pendapatan daerah dari sektor retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Hingga 8 Desember 2025, realisasi retribusi PBG telah mencapai 77 persen dari target Rp28 miliar, atau tersisa sekitar Rp5 miliar untuk mencapai target penuh.
Melalui Bidang Bina Konstruksi yang dipimpin Devit Hermawan, di bawah komando Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR Febriyanto dan Sekretaris Tonny Kristiawan, jajaran DPUPR aktif melakukan pelayanan jemput bola kepada pelaku usaha serta masyarakat pemilik bangunan, agar segera melunasi kewajiban retribusi PBG.
Upaya ini merupakan tindak lanjut atas arahan Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) Joko Santoso saat penetapan APBD 2026-yang menekankan agar seluruh OPD penghasil retribusi dapat memaksimalkan capaian pendapatan, bahkan hingga 100 persen.
“Alhamdulillah, realisasi retribusi PBG sampai hari ini mencapai 77 persen dari target Rp28 miliar, atau kurang sekitar Rp5 miliar lagi. Estimasi kami, insya Allah, hingga akhir Desember bisa mencapai 100 persen, mudah-mudahan tidak meleset,” ujar Febriyanto, kemarin.
Capaian signifikan tersebut tak lepas dari pelayanan jemput bola serta pembinaan yang dilakukan Bidang Bina Konstruksi kepada para pemilik bangunan untuk mempercepat pembayaran retribusi PBG mereka.
“Kalau realisasinya bisa tembus 100 persen, alokasinya sangat bermanfaat, misalnya untuk honor guru ngaji, guru madrasah, dan kesejahteraan masyarakat lainnya yang menjadi prioritas kepala daerah,” tambahnya.
Kasi Pengawasan Bina Konstruksi DPUPR Kabupaten Serang, Dadan Gunawan, mencatat bahwa realisasi saat ini telah mencapai 77 persen. “Kemungkinan sampai akhir bulan bisa mencapai 100 persen,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kewenangan retribusi PBG di DPUPR baru berjalan tiga tahun, setelah sebelumnya berada di OPD lain dalam bentuk retribusi izin mendirikan bangunan (IMB). “Kalau tahun ini bisa mencapai 100 persen, itu bisa dibilang sejarah, karena dalam 15 tahun terakhir belum pernah tembus target,” jelasnya.(Ald/Red)








