Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Temukan Kasus 131 HIV/AIDS Sepanjang 2024: Paling Banyak Didominasi LSL

oleh -73 Dilihat
oleh

Cilegon, PilarBanten.Com – Sebanyak 131 kasus HIV/AIDS tercacat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, yang terjadi sepanjang 2024.

 

Kasus HIV/AIDS itu hasil temuan terbaru pada tahun 2024 yang dilakukan Dinkes Kota Cilegon melalui pemeriksaan dan screening.

 

Dari 131 kasus itu, secara terperinci yaitu di antaranya 60 penderita HIV/AIDS merupakan pendatang yang memiliki rutinitas kerja di Cilegon.

 

Baca Juga:  Gubernur Banten Andra Soni Lantik Pengurus TP PKK dan Pembina Posyandu Provinsi Banten Periode 2025 - 2030

Sementara 71 penderita HIV/AIDS lainnya, merupakan masyarakat Kota Cilegon.

 

“Karena di Cilegon kan mobilitasnya tinggi, banyak masyarakat yang datang ke Cilegon kemudian kita periksa hasilnya positif,” ujar Sugiono Pengelola Program HIV Dinkes Cilegon kepada PilarBanten di ruang kerjanya, Senin (10/03/2024)

 

Lebih lanjut, Sugiona menjelaskan, untuk penderita HIV/AIDS yang berasal dari Cilegon merupakan kategori populasi umum.

 

Sementara penderita HIV/AIDS pendatang itu didominasi akibat lelaki seks lelaki (LSL).

Baca Juga:  Pemprov Banten Perkuat Kader Posyandu dalam Pendidikan Anak Usia Dini

 

Banyak pendatang yang memiliki orientasi seksual penyuka sesama jenis ini datang ke Cilegon untuk mencari mangsa.

 

“Karena ya itu tadi, mobilitas masyarakat nya sangat tinggi,” katanya.

 

Sedangkan untuk kategori pekerja seks komersial (PSK), lanjut Sugiono, pihaknya mengaku saat ini sulit mendeteksi.

 

Sebab, kata Dia, banyak tempat-tempat yang biasa dijadikan perkumpulan oleh PSK di Cilegon kini sudah dibongkar.

Baca Juga:  Gubernur Banten Andra Soni Resmikan RSUD Uwes Qorny Cilograng Kabupaten Lebak

 

“Makanya kita sebagai pengelola program bukan berarti kehilangan mereka ya, tetapi kita untuk memetakan mereka susah karena sekarang mereka berpindah-pindah,” ucapnya.

 

“Dinkes ada Faskes, ada 9 Puskesmas nya Cilegon itu udah melakukan penjaringan atau screening ke tempat lokasi dan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS kampanye di masyarakat di sekolah sudah pernah dilakukan juga,” tambahnya(Ald/Red)