Provinsi Banten Peringkat Pertama Kecukupan Pangan

oleh -14 Dilihat
oleh

JAKARTA, PILARBANTEN.COM -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meraih Penghargaan Peringkat Pertama Prevalence of Undernourishment (PoU) dari Badan Pangan Nasional. Provinsi Banten tempati peringkat pertama tingkat kecukupan konsumsi pangan, tidak ada daerah kategori rawan pangan di Provinsi Banten.

Penghargaan diberikan oleh Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy kepada Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten Ade Ahmad Kosasih di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

PoU merupakan salah satu indikator dari agenda pembangunan global pada kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada tujuan ke-2, yaitu mengakhiri kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan pertanian berkelanjutan.

Baca Juga:  Agus M Tauchid Dapat Penghargaan di Perayaan Hari Pers

Ade Ahmad Kosasih mengungkapkan, Provinsi Banten mendapatkan penghargaan peringkat pertama untuk capaian angka PoU sebesar 2,55 persen, dibawah rata-rata target nasional sebesar 8,27 persen dan target RPJMN sebesar 5 persen.

“Angka capaian kita jauh berada di bawah nasional bahkan dari target RPJMN,” Katanya.

Dengan capaian PoU yang cukup kecil itu, artinya tingkat kecukupan konsumsi pangan di seluruh daerah di Provinsi Banten tercukupi dengan baik dan tidak ada daerah kategori rawan pangan.

Baca Juga:  Apel Siaga Pengawasan Pilbup Serang 2024, Komitmen Bersama Jaga Kondusifitas

“Baik itu kebutuhan pokok pangan strategis yang masuk 12 komoditi maupun yang 23 komoditi pangan yang dipantau,” ujarnya.

Bahkan, kata Kosasih, berdasarkan ketersediaan pangan yang ada, Provinsi Banten ini termasuk daerah yang surplus dari batas kewajiban pemerintah sebesar 377 ton, kondisi ketersediaan pangan di Provinsi Banten mencapai 430 ton.

“Itu belum termasuk yang di tahun 2025 ini sebesar 100 ton,” pungkasnya.

Baca Juga:  KPID Banten Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Dunia Penyiaran 

Hal itu, kata Kosasih, bisa tercapai berkat kerja kolaboratif seluruh stakeholder serta OPD teknis terkait lainnya. Misalnya kondisi pertanian kita saat ini sudah berkelanjutan, kemudian akses pangannya mudah, termasuk distribusi serta harga pangannya cukup relatif stabil.

“Dari potret kerawanan pangan yang dilakukan pada tahun 2024, Provinsi Banten seluruhnya tidak ada yang mengalami daerah maupun kecamatan yang rawan pangan. Ini posisi penting dan saya berharap kedepan posisi ini bisa dipertahankan,” katanya.(js)