Bukan Hanya Bicara, Ahmad Muhibbin Pilih Mendengar dan Menyapa Warga Langsung

oleh -21 Dilihat
oleh

SERANG, PILARBANTEN.COM – Bagi Ahmad Muhibbin, menjadi politisi bukan sekadar soal bicara lantang di ruang sidang atau tampil di media. Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya satu hal yang kerap dilupakan: kemampuan untuk mendengar.

“Politisi itu yang paling penting bukan hanya pandai bicara, tapi harus kuat mendengar,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Serang itu dalam Podcast OPD (Obrolan Pembangunan Daerah) bersama Election and Democracy Studies (EDS), Kamis (17/7/2025).

Sebagai anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, Muhibbin membawa pendekatan politik yang ia sebut dengan filosofi “Sambang-Sambung, Saling Sumbang”. Konsep ini ia jalankan secara konsisten di dapilnya, khususnya di wilayah Serang Utara.

Baca Juga:  Gelar Reses di Kota Serang, Furtasan Serap Aspirasi Pegiat Kebudayaan dan Mahasiswa

Filosofi “Sambang-Sambung” dimaknai Muhibbin sebagai upaya aktif untuk turun langsung ke desa-desa, menyapa warga, mendengar keluh kesah mereka, lalu menyambungkannya ke desa lain sebagai rantai informasi yang membentuk peta kebutuhan masyarakat.

“Saya datangi satu desa, lalu nyambung ke desa-desa lainnya. Dari situ saya bisa menghimpun aspirasi secara utuh dan langsung,” jelasnya.

Ia meyakini, pendekatan personal dan tanpa sekat jauh lebih efektif ketimbang hanya mengandalkan data di atas meja.

Langkah selanjutnya dari filosofi itu adalah “Saling Sumbang”. Artinya, informasi yang ia peroleh dari masyarakat menjadi “sumbangan” penting untuk memperkuat dasar kebijakan yang ia perjuangkan di parlemen.

“Aspirasi warga adalah modal politik saya. Saya jadikan itu dasar untuk menyusun program, anggaran, dan kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan mereka,” tegasnya.

Baca Juga:  Aida Hubaedah Minta APH Dan Pemerintah Tertibkan Galian C Di Kabupaten Tangerang

Muhibbin menegaskan bahwa kehadiran politisi di tengah masyarakat tidak boleh hanya terjadi saat kampanye atau saat ingin dipilih kembali. Ia berkomitmen membangun komunikasi politik yang sehat, humanis, dan berkelanjutan.

“Alhamdulillah saya tidak pernah kesulitan berbaur dengan warga. Karena saya datang bukan sebagai pejabat, tapi sebagai bagian dari mereka,” ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat desa memiliki struktur sosial yang kuat dan nilai-nilai komunal yang masih kental. Jika didekati dengan ketulusan, mereka akan membuka ruang dialog dengan hangat.

Baca Juga:  Ahmad Fauzi : Mengelar Sosialisasi 4 Pilar Dalam Rangka Meneguhkan Cinta Tanah Air

Muhibbin menutup dengan pesan bahwa tugas utama seorang wakil rakyat bukan hanya berbicara di podium, tetapi menyerap, merasakan, dan mengimplementasikan suara rakyat dalam bentuk nyata.

“Kalau tidak mendengar langsung dari masyarakat, kita tidak akan pernah tahu apa yang mereka butuhkan. Dan kalau tidak tahu, lalu bagaimana kita bisa mewakili mereka?” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang membumi dan konsisten, Ahmad Muhibbin membuktikan bahwa politik yang sehat dan berpihak lahir dari telinga yang peka dan kaki yang mau melangkah ke pelosok.(Ald/Red)