40 SD Dan 33 SMP di Kota Cilegon Mulai Gelar Belajar Tatap Muka

oleh -156 Dilihat
oleh

Serang, – Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah mengatakan, puluhan sekolah mulai dari tingkatan SD, SMP hingga sekolah TK di wilayahnya sudah menyatakan kesiapan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Sebagian yang telah menyatakan kesiapannya diantaranya sudah mulai menggera kegiata belajar secara tatap muka.

Ismatullah menyampaikan, berdasarkan laporan yang masuk ke Dindik Kota Cilegon ada sebanyak 40 SD, sebanyak 33 SMP dan sebanyak 50 sekola TK yang telah memulai belajar tatap muka mulai hari ini, Selasa (4/8/2020). Dari total jumlah sebanyak 43 SMP, sebanyak 181 SD dan sebanyak 167 sekolah TK se Kota Cilegon.

Baca Juga:  PTM di Tangerang Raya Dihentikan Sementara

Kegiatan belajar secara tatap muka itu hanya digelar selama 1 hingga 2 jam dalam sehari dengan pola bergantian atau dibagi menjadi dua hingga tiga shift. Setiap siswa diwajibkan memakai masker dan dicek suhu tubuh saat hendak masuk sekolah.

“Sudah ada yang memulai dalam rangka mengecek kekebalan yang sudah siap dan mengirim data mulai SMP, SD dan sekolah TK ke kita. Kita terus ukur nih kesiapannya dalam masa transisi,” kata Ismatullah saat dikonfirmasi.

Baca Juga:  Siswa Tertimpa Atap Kelas di SMP Negeri 1 Cibeber Telah Dipulangkan

Dia menjelaskan, kebijakan untuk membuka kembali belajar di sekolah merupakan langkah uji coba pemerintah Kota Cilegon terkait permasalahan atau perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya termasuk menjawab keluhan-keluhan dari orang tua siswa.

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu surat edaran resmi dari Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kota Cilegon. Jika surat edara sudah keluar, kata Ismat, tidak semua sekolah akan dibuka karena harus terlebih dahulu diukur dan dikaji setiap sekolah yang akan menggelar tatap muka.

Baca Juga:  Berdayakan KBA Cikuasa, ASTRA Tol Tangerang-Merak Motivasi Lewat Lomba

“Lebih baik kita coba daripada tidak melakukan apapun ini dalam rangka merespon keinginan beragam dari masyarakat,” katanya.

Terkait jika ada temuan kasus COVID-19, pihaknya tidak akan mencabut surat edaran atau kebijakan belajar tatap muka di semua wilayah tapi hanya di wilayah yang ditemukan kasus saja. Karena pihaknya sedang melakukan pemetaan dan tidak ingin menimbulkan polemik baru.

“Agar kebijakan ini efektif saya menerjunkan Satgas dindik ada 43 pengawas dan 24 penilik. Nanti mereka yang terus memantau perkembangan,”katanya.(Anwar/Teguh)